Dear Puisi terindah,
Aku tau pasti kau tak akan pernah ku miliki,
Meski raga ini telah lelah berlari,
Batin inipun telah lelah mengingkari,
Rasa ini semakin enggan terhapus di hati
Dear Puisi terindah,
Jikalau tiba masanya,
Dimana ragu yang meraja dan perih yang berkuasa,
Hingga air mata yang terpaksa berbicara,
Aku harap kau tenangkanku dalam kata
meski semua hanya akan memaksaku kembali enggan membuka mata
Dear Puisi terindah,
Meski akhir baitmu bukan lagi misteri,
Angan ini tak mampu ku paksa berhenti bermimpi
Dengan sisa-sisa ketegaran yang masih tersimpan, aku relakan kau pergi
Berhentilah memaksaku tuk pergi
Siapapun tau itu tak akan mungkin terjadi J