Tanggal 12-14 September 2015 kemarin, saya buat
"surprise trip" untuk mama saya, destinasinya ke Yogyakarta. yang
terlintas di pikiran kita tentang Yogyakarta rata-rata pasti wisata alam
seperti Candi Borobudur,Prambanan, Mendut, Ratu Boko dan aneka candi lainnya.
Meski saat ini memang tidak dipungkiri Yogya punya banyak sekali tempat wisata
alam yang luar biasa selain candi seperti Kalibiru, Cave Tubing, Pantai
Indrayanti dan lain sebagainya yang memang serunya dinikmati bareng bersama
teman-teman. karena saya mengajak pergi orang tua sudah pasti tempat wisata
alam yang temanya cocok untuk outbond bukan menjadi pilihan, sedangkan tempat
wisata seperti pantai dan candi mungkin sudah terlalu mainstream dan butuh
waktu yg lama untuk bisa menikmati semuanya.
Pilihan saya jatuh ke wisata museum di
Yogyakarta. ternyata Yogyakarta punya museum yang luar biasa, bukan hanya dari
segi kualitas tapi juga kuantitas, bahkan saking banyaknya, warga Yogyakarta
sendiri tidak semua tau kalau museum-museum keren yang saya kunjungi ada
disana.
via blog ini, saya mau berbagi info buat teman-teman yang mau
wisata ke Yogyakarta tapi cuma punya waktu sedikit dan cuma bisa keliling dalam
kota.
Hari pertama, saya check in di Hotel
Indonesia (Jl. Sosrowijayan No. 9, telp 587659) lokasinya sangat
strategis karena hanya sekitar 5 menit jalan kaki dari Stasiun Tugu melewati
pasar Malioboro. selain lokasi super strategis, harganya sangat terjangkau,
kamarnya bersih bahkan untuk harga kurang dari 100 ribu sudah include kamar
mandi didalamnya, ada kantin kecil juga lantai bawah hotel yang menjual indomie
atau minuman hangat untuk sarapan. berikut daftar harganya :
saran saya, reservasi dulu via telp, karena
hotel murah dengan lokasi strategis biasanya sering full booked.
ngomong-ngomong soal sarapan, ada tempat rekomendasi makan soto ayam dan soto sapi yang enak di daerah kawasan Universitas Gajah Mada, namanya Soto Ayam dan Sapi Pak Nanto. Sotonya disajikan dengan nasi dan tahu yang dipoyong-potong(mirip sama penyajian soto kudus), harga seporsinya cuma Rp 8.000,- dan lebih enak lagi kalau dimakan sama kerupuk ikan emas yang dijual disana... hmmm yummyyy
jalan-jalan di sekitar kawasan UGM, samping fakultas kedokteran hewan UGM ada "SunMor (Sunday Morning)" seperti namanya, sunmor ini hanya ada di hari Minggu pagi, mirip seperti Gasibu di Bandung, tapi sejauh mata memandang yang jualan disini mayoritas mahasiswa. ada yang menjual pernak-pernik lucu hingga makanan-makanan yg super yummy dengan tampilan unyu. ini contohnya :
ngomong-ngomong soal sarapan, ada tempat rekomendasi makan soto ayam dan soto sapi yang enak di daerah kawasan Universitas Gajah Mada, namanya Soto Ayam dan Sapi Pak Nanto. Sotonya disajikan dengan nasi dan tahu yang dipoyong-potong(mirip sama penyajian soto kudus), harga seporsinya cuma Rp 8.000,- dan lebih enak lagi kalau dimakan sama kerupuk ikan emas yang dijual disana... hmmm yummyyy
jalan-jalan di sekitar kawasan UGM, samping fakultas kedokteran hewan UGM ada "SunMor (Sunday Morning)" seperti namanya, sunmor ini hanya ada di hari Minggu pagi, mirip seperti Gasibu di Bandung, tapi sejauh mata memandang yang jualan disini mayoritas mahasiswa. ada yang menjual pernak-pernik lucu hingga makanan-makanan yg super yummy dengan tampilan unyu. ini contohnya :
saya memulai wisata museum, museum pertama yang
saya kunjungi adalah Museum Ullen Sentalu (Jl. Boyong Km 25, Kaliurang Barat, Kec. Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiket Masuk : Rp 30.000,-. Jam Buka 09.00 - 1530 WIB). Museum terbaik di Indonesia ini menampilkan budaya
jawa dan kehidupan para bangsawan zaman Dinasti Mataram. Museum ini jadi
pilihan yang tepat buat dikunjungi. Dari koleksi batik yang dipamerkan di
museum tersebut, kita tidak hanya bisa mengenal lebih detail mengenai kehidupan
para bangsawan, kita
pun bisa mengenal makna dan pemilihan batik yang pas untuk datang ke suatu
acara, karena disana akan dijelaskan makna motif dan pemilihan warnanya. Bahkan
riasan pengantin, makna aksesoris yang dikenakan pengantin dengan adat jawa dari
rambut hingga ujung kakipun ada maknanya, sudah pasti sangat menambah
pengetahuan kita tentang budaya Jawa.
Sayangnya
kita tidak diperbolehkan foto isi museumnya, tapi jangan khawatir ada beberapa
spot yang akan diperbolehkan untuk mengambil foto.
Setelah Ullen Sentalu, saya ke Museum Merapi. (Jalan Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan
Pakem, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.Buka:Selasa – Minggu pukul 09.00
– 15.30 WIB. Harga tiket: Rp 3.000 bagi wisatawan yang ingin menyaksikan film
di teater mini ada biaya tambahan sebesar Rp 5.000 per orang) .Museum ini jadi sarana edukasi untuk masyarakat
sekitar mengenai gunung merapi,efek letusannya, dan cara penyelamatan diri jika
kita tinggal disekitar merapi, bahkan kita bisa mempelajari tipe letusan gunung
berapi yang ada di dunia. Saat saya kunjungi, museum ini sedang under
konstruksi jadi hanya kurang dari 2 dari 3 lantai yang bisa kita kelilingi.Kalau yang mau wisata Lava Tour bisa langsung dari sana sudah ada Jeep Willys.
Karena sudah siang, saya memilih makan siang di House of Raminten, ada 3 cabang di
Yogya sbb :
1.
Jl. FM Noto No. 7 Kotabaru Yogyakarta
(Ini yang paling ramai dan konon katanya sih selalu antri)
2. Jl. Magelang KM 7, dan
3.
Jl.
Kaliurang KM15.5 (Samping Mirota Batik, ini yang jadi tempat pilihan makan saya
karena searah jalan pulang dari museum ullen sentalu dan merapi).
Restoran yang unik dan perpaduan kental budaya
Jawa nan modern , pelayan prianya memakai jarik dan rompi, sedangkan wanitanya
menggunakan kemben. Tidak hanya unik di konsep restoran, pilihan menu makanan
dan minumannya pun unik, rasa memuaskan, harga terjangkau dan suasananya
memanjakan.
Yang
rekomen disana menurut saya adalah Ayam Koteka (Ayam yang dikukus dengan telur
dengan wadah bambu menyerupai koteka dengan pelengkap sambal hijau) dan Susu
Kembang Perawan (Susu dengan rasa yang khas dengan cangkir yang unik menyerupai
*maaf* payudara wanita). Range Harga 10 ribu hingga 50 ribu.
Saya lanjut ke XT Square di Jl. Veteran, ada 2 museum sekaligus disana yang udah saya incer dari sebulan lalu hahahaha.
sampai juga saya di
Museum De Mata (XT Square, Jalan Veteran, Umbul Harjo, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Buka : Senin – Minggu pukul 10:00- 22:00. Harga
Tiket : Rp 40.000)
Enggak perlu jauh-jauh ke trick eye museum di Korea Selatan, Indonesia (di Yogya tepatnya) punya Museum De Mata yang kualitasnya enggak beda jauh sama di Korea. tapi harga tiket masuk dan akomodasi jauh lebih murah. secara kalau di Korea harga tiket trick eye museum kalau di kurs rupiah bisa mencapai 200 ribu. enggak percaya kalau enggak beda jauh sama di Korea, ini saya kasih sedikit buktinya :
Lanjut ke
sebelah Museum De Mata ada Museum De Arca (Buka : Senin – Minggu pukul 10:00- 22:00. Harga Tiket : Rp 35.000.
Saran lebih baik beli tiket terusan dari De Mata, tiket untuk kedua museum
tersebut hanya Rp 75.000, hemat Rp 10.000). kalau tadi sudah merasakan Yogyakarta rasa Korea, sekarang Yogya Rasa Hongkong, Bangkok, London, dsb.kalau teman-teman pernah ke Bangkok, Hongkong dan tempat-tempat dimana ada Madame Tussaud, jangan salah Indoesiapun punya museum serupa Madame Tussaud. Bedanya, patung-patung di museum ini tidak terbuat dari lilin, melainkan dari Resin. Museum karya Pak Dunadi (seniman kenamaan Indonesia) ini sangat rekomen untuk dikunjungi. kalau untuk foto dengan Pak Soekarno, kita enggak perlu jauh-jauh lagi ke Madame Tussaud Bangkok, di Museum De Arca ada patung pahlawan, tokoh paling berpengaruh di dunia, Presiden Indonesia bahkan pak Ahok juga ada disni. bukan cuma tokoh-tokoh penting di Indonesia dan dunia, Super hero, Seleb Hollywood, Bollywood sampai Koreapun ada kok di museum ini.
Berbeda dengan museum-museum di Yogyakarta yang
pada umumnya tutup setiap hari senin, kedua museum ini buka di Hari Senin. Saran
sih lebih baik kesini di Hari senin dan jam 10:00 sepi banget, jadi berasa
museum punya pribadi.
kalau teman-teman
penginapannya di pusat kota, atau daerah yang dekat dengan taman budaya,
alternatif saat selesai dari kedua museum itu bisa ke Taman Pintar (Jl. Panembahan
Senopati No. 1-3, Jl. Panembahan Senopati, Yogyakarta. Buka : Selasa-Minggu pk. 09.00-16.00.
Harga Tiket Masuk : Rp 15.000) Taman Pintar ini perpaduan PP IPTEK, planetarium
dan seaworldnya Yogyakarta. Ada pemutaran
film 3D juga di dalam gedung Oval Taman Pintar, durasinya setengah jam, rasanya
patut dicoba, sayang sekali saya belum mencoba karena kendala waktu yang
terbatas dan keinginan keliling destinasi selanjutnya.
psst..psst di Taman Pintar banyak yang jualan cemilan-cemilan enak nan menggemaskan, es krim pot contohnya :
Tinggal Jalan Kaki dari Taman Pintar, ada Benteng Vredeburg (Jl. Jendral Ahmad Yani No,6, Buka : Selasa - Jumat : 8.00 - 16.00 WIB untuk sabtu- minggu sampai pk. 17.00 WIB). di dalam Benteng ini kita akan menemukan bangunan-bangunan bergaya arsitektur Belanda, di dalamnya terdapat beberapa museum yang menampilkan diorama, sejarah museum, serta patung-patung dan miniatur dari zaman penjajahan Belanda, tidak hanya menambah rasa nasionalis kita dan ilmu sejarah, tempat ini spot yang keren untuk Foto (lha kok jadi foto? hahaha).
di dalam Benteng Vredeburg ada coffee shop namanya Indischee Coffee, tp sayangnya pas saya kesana sedang tutup. tempatnya cozy buat minum kopi dengan pemandangan ala zaman Belanda..
Dari
Benteng Vredeburg, kita bisa ke Taman Sari Kraton Yogyakarta (Jalan Taman (Kraton), Yogyakarta, Buka : Harga Tiket : Rp 3.000) Tempat pemandian
para putri kraton ini wajib banget dikunjungi, “The Fragrant Garden” ini memiliki luas lebih dari 10 hektar
dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan
gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah
air. jadii,, kuatin kaki yaa untuk bisa keliling bangunan-bangunan eksotik dikawasan taman sari ini hehehe
Taman Sari ini ada dikawasan Kraton, jadi bisa sekalian jalan kaki untuk ke Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Buka : setiap hari pk 09.00-14:00 WIB). Keraton ini dulunya didirikan oleh Sultan
Hamengku Buwono I di tahun 1755. Sebagian kompleks Keraton merupakan museum
yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, seperti replika pusaka
keraton dan berbagai macam gamelan. Diantaranya adalah Museum Kereta Keraton
Yogyakarta, Museum Kraton Yogyakarta dan Museum Batik.
di daerah Kraton ada restoran khusus yang menjual masakan ala kerajaan kraton, namanya Bale Raos , disini kita akan disuguhkan makanan khas kerajaan, jadi berasa bagian keluarga kraton hahhaha. suasananya asik banget dari pertaama masuk udah kedengeran suara alunan gamelan. Harga memang mahal, tapi wajib coba untuk menambah referensi kuliner
di daerah Kraton ada restoran khusus yang menjual masakan ala kerajaan kraton, namanya Bale Raos , disini kita akan disuguhkan makanan khas kerajaan, jadi berasa bagian keluarga kraton hahhaha. suasananya asik banget dari pertaama masuk udah kedengeran suara alunan gamelan. Harga memang mahal, tapi wajib coba untuk menambah referensi kuliner
karena sudah mulai sore, saya bersiap ke alun-alun kidul, iconnya kota Yogyakarta yang satu ini enggak pernah salah buat dikunjungi. kita bisa coba mobil goes yang penuh lampu-lampu yang lucu :
untuk harga sewa satu mobil gowes tergantung jumlah muatan didalamnya, semakin banyak semakin mahal. untuk mobil gowes muatan 4 orang, harganya 40 ribu, murah dong kalau buat sewa ber-empat masing-masing cuma bayar 10 ribu. selain di alun-alun kidul, di taman Pelangi Monjali juga ada mobil gowes lho, tapi enggak sebanyak di alun-alun kidul, jadi wajib kesini yaaa..
Selanjutnya untuk wisata malam di Yogyakarta yang wajib dikunjungi lainnya adalah Taman Pelangi Monjali (Monumen Jogja Kembali,
Ringroad Utara Yogyakarta. Buka : Senin – Jumat: Rp 10.000 dan Sabtu –
Minggu: Rp 15.000. pukul 17.00 – 23.00 WIB). tempat paling favorit dan romantis di Yogyakarta menurut saya, kita disuguhkan berbagai macam lampion dengan berbagai ukuran, lampion yang dibentuk menyerupai tokoh-tokoh kartun, jamur-jamur lucu yang membuat kita serasa di negeri dongeng, pohon dari beraneka macam lampu, relief dari lampion hingga lampion berbentuk icon-icon dunia seperti menara eiffel, seoul tower dan lain sebagainya.
Untuk Oleh-oleh, saya beli bakpia yang lagi hits karena punya pilihan rasa yang beda. namanya Bakpiaku (Jl. Gajah Mada 60, dekat Malioboro). harganya memang lebih mahal dari Bakpia aneka merk yang pernah kita coba di Yogyakarta. karena di Bakpiaku ada pilihan rasa Greentea, capuccino hingga bluberry yang tidak ada di Bakpia merk lainnya
Selama disana saya sewa mobil dengan supirnya di hari pertama, harga sewa rata-rata 450 ribu untuk 12 jam belum termasuk bensin dan biaya makan untuk supir, tapi dari hasil ngobrol-ngobrol sama supir taksi saya dapat referesi sewa mobil dan supir yang murah di Yogya hanya 300 ribu untuk mobil Avanza belum include bensin untuk 12 jam. berikut contctnya : Bpk. Adi (08993466994). Atau bisa jalan-jalan dengan taksi yang bisa dipesan via telp Jas taksi (0274) 373737. FYI, taksi di Yogya rata-rata menggunakan avanza, jadi sudah nyaman sekali dan argonyapun lebih murah, enggak perlu ada uber kan hehehehehe. Yogyakartapun enggak perlu Gojek, karena ada ojek yang bisa dipesen via telp : (0274) 6998686 tarifnya Rp 2.000 per KM. Delman atau andong dan becak disini dibudidayakan, jadi meskipun ada pilihan taksi, sewa mobil atau ojek yang bisa dipesan via telp, tapi ada lokasi-lokasi tertentu yang tidak bisa dituju via kendaraan tsb hanya bisa via delman dan andong, jadi enggak ada istilah rebutan lahan penghasilan kaya sekarang lagi marak terjadi di Jakarta. saya ketagihan deh jadinya naik becak disana hahahah
what i love the most from Yogyakarta.. masyarakatnya pekerja keras, banyak yang sudah renta tapi masih usaha lewat berdagang atau narik becak. Kota ini bikin saya lebih banyak bersyukur, belajar banyak soal keikhlasan dari pemandangan sekitar yang bekerja keras meski kondisi dalam keterbatasan. Kota ini bikin saya selalu mau kembali lagi karena keramahan dan keindahannya. benar-benar layak jadi kota wisata karena punya segudang pilihan tempat yang menarik untuk dikunjungi.
sugeng panggih maneh Yogyakarta..
what i love the most from Yogyakarta.. masyarakatnya pekerja keras, banyak yang sudah renta tapi masih usaha lewat berdagang atau narik becak. Kota ini bikin saya lebih banyak bersyukur, belajar banyak soal keikhlasan dari pemandangan sekitar yang bekerja keras meski kondisi dalam keterbatasan. Kota ini bikin saya selalu mau kembali lagi karena keramahan dan keindahannya. benar-benar layak jadi kota wisata karena punya segudang pilihan tempat yang menarik untuk dikunjungi.
sugeng panggih maneh Yogyakarta..